Jumat, 09 Desember 2011

Urgensi Internet di Perguruan Tinggi

BAB I
Pendahuluan

Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi bahkan dengan pedidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan pada generasi penerus suatu bangsa.­
Pengaruh dari teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan media – media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, dsb.Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan langsung tanpa harus berhadapan dengan siswa. Demikian pula siswa bisa mendapatkan informasi lebih luas dari beberapa sumber dari internet.
Hal yang paling muktahir adalah berkembangnya “cyber teaching” yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah yang paling populer saat ini adalah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
BAB II
Pembahasan

A.    Pentingnya Teknologi Dalam Pendidikan
Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat menurut deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik! Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
* Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,
* Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dankapan saja,      
* Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,    
* Pergeseran fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja, 
* Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
* E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi.
* Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar.
* Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. (Rosenberg 2001; 28)
Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TI seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb.
B.     Perkembangan Pendidkan di Era Globalisasi.
Kerjasama yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah antar pakar dan juga dengan mahasiswa. Padahal dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Di dalam bidang penelitian juga diperlukan Sharing information agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Sebuah aplikasi baru bagi Internet yaitu Virtual university. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 – 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
Manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan di Indonesia. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia adalah akses-akses :
* Perpustakaan.
* Pakar.
* Kegiatan kuliah dilakukan secara online.
* Tersedianya layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan.
* Tersedianya fasilitas mesin pencari data.
* Tersedianya fasilitas diskusi.
* Tersedianya fasilitas direktori alumni dan sekolah.
* Tersedianya fasilitas kerjasama.

BAB III
Perumusan Masalah

Kegiatan pembelajaran yang efektif memerlukan suatu media yang mendukung penyerapan informasi sebanyak-banyakanya. Seiring dengan perkembangan jaman, maka teknologi informasi berperan penting sebagai sarana untuk mendapatkan sumber informasi sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan materi pelajaran yang diajarkan.
A.    Teknologi Dan Hubungannya Dengan Metodologi
Pembelajaran bidang yang menekankan pada aspek belajar mahasiswa. Keberhasilan Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun
Sesungguhnya teknologi pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi pendidikan merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan pengelolaannya (Hoba, 1977) kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis (Galbraith, 1977). Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
teknologi pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses (Sadiman, 1993). Sebagai suatu produk teknologi pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih konkrit seperti radio, televisi, proyektor, OHP dan sebagainya. Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan,melaksanakan,menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977). Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan lahir dari adanya permasalahan dalam pendidikan.

Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu / kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, tentu saja ini dapat di pecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.

Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu : pendekatan sistem, berorientasi pada mahasiswa, dan pemanfaatan sumber belajar (Sadiman, 1984:44). Prinsip pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu diseain / perancangan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran diperlukan langkah-llangkah prosedural meliputi : identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan media evaluasi pembelajaran (IDI model, 1989) .

Prinsip berorientasi pada mahasiswa beratri bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik,minat, potensi dari mahasiswa. Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran mahasiswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya.Satu hal lagi lagi bahwa teknologi pendidikan adalah satu pembelajaran yang dilakukan dalam satu kegiatan pendidiakan adalah bagaimana mahasiswa dapat belajar, dengan cara mengidentifikasi, mengembangkan, mengorganisasi, serta menggunakan segala macam sumber belajar. Dengan demikian upaya pemecahan masalah dalam pendekatan teknologi pendidikan adalah dengan mendayagunakan sumber belajar. Hal ini sesuai dengan ditandai dengan pengubahan istilah dari teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran. Dalam definisi teknologi pembelajaran dinyatakan bahwa ” teknologi pendidikan adalah teori dan praktek dalam hal desain, pengembangan.

B.     Peran Teknologi Informasi Dalam Modernisasi Pendidikan
Menurut Resnick (2002) ada tiga hal penting yang harus dipikirkan ulang terkait dengan modernisasi pendidikan: (1) bagaimana kita belajar (how people learn); (2) apa yang kita pelajari (what people learn); dan (3) kapan dan dimana kita belajar (where and when people learn). Dengan mencermati jawaban atas ketiga pertanyaan ini, dan potensi TI yang bisa dimanfaatkan seperti telah diuraikan sebelumnya, maka peran TI dalam moderninasi pendidikan bangsa dapat dirumuskan.
Pertanyaan pertama, bagaimana kita belajar, terkait dengan metode atau model 3 pembelajaran. Cara berinteraksi antara guru dengan siswa sangat menentukan model pembelajaran. Terkait dengan ini, menurut Pannen (2005), saat ini terjadi perubahan paradigma pembelajaran terkait dengan ketergantungan terhadap guru dan peran guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran seharusnya tidak 100% bergantung kepada guru lagi (instructor dependent) tetapi lebih banyak terpusat kepada siswa (student-centered learning atau instructor independent). Guru juga tidak lagi dijadikan satu-satunya rujukan semua pengetahuan tetapi lebih sebagai fasilitator atau konsultan.
Peranan yang bisa dilakukan TI dalam model pembelajaran ini sangat jelas. Hadirnya e-learning dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi perubahan ini. Secara umum, e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk, Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video tape, TV interaktif, dan CD ROM (Govindasamy, 2002). Menurut Kirkpatrick (2001), e-learning telah mendorong demokratisasi pengajaran dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar dalam pembelajaran kepada siswa. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional seperti termaktub dalam Pasal 4 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”.
Secara umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua: komplementer dan substitusi. Yang pertama mengandaikan bahwa cara pembelajaran dengan pertemuan tatap-muka masih berjalan tetapi ditambah dengan model interaksi berbantuan TI, sedang yang kedua sebagian besar proses pembelajaran dilakukan berbantuan TI. Saat ini, regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah juga telah memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses pembelajaran konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh di mana e-learning dapat masuk memainkan peran.
C.      Pengembangan Teknologi Sebagai Bahan Ajar
Bahan ajar dalam pendidikan teknologi dikembangkan atas dasar :(1)pokok-pokok bahasan yang paling essensial dan representatif untuk dijadikan objek belajar bagi pencapaian tujuan pendidikan, dan (2)pokok bahasan,konsep, serta prinsip atau mode of inquery sebagai objek belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki hubungan untuk berkembang, mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkugan, dan memanfaatkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak teramalkan (Soedjiarto 2000:19-51)
Atasa dasar landasan pemikiran tersebut, maka ruang lingkup kajian pendidikan teknologi yang dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut :
1)      Pilar teknologi, yaitu aspek-aspek yang diproses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi yang merupakan bahan ajar tentang materi/bahan, energi, dan informasi
2)      Domain teknologi, yaitu suatu fokus bahan kajian yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas :
a)      teknologi dan masyarakat (berintikan teknologi untuk kehidupan sehari-hari,industri,profesi, dan lingkungan hidup).
b)      produk teknologi dan sistem (berintikan bahan,energi, dan sistem),dan
c)      perancangan dan pembuatan karya teknologi (berintikan gambar dan perancangan, pembuatan dan kaji ulang perancangan)
Area teknologi, yaitu batas kawasan teknologi dalam program pendidikan teknologi, hal ini antara lain teknologi produksi, teknologi komunikasi, teknologi energi, dan bioteknologi.
Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi (Tony Bates, 1995). Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time)”.
Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner. Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village”. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC)” yang bersifat sinkron dan asinkron. makin lama makin nyata kebenarannya. Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif.
D.   Fungsi Teknologi Informasi Dalam Pembelajaran
Teknologi Informasi memilliki tiga fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
1) Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TI digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.
2) Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TI sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3) Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
Disinilah peran dan fungsi teknologi informasi untuk menghilangkan berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara:
1) Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan perkenalan teknologi informasi global dengan alat teknologi informasi itu sendiri (radio, televisi, computer ).
2) Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh daerah dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN ).
3) Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi informasi agar dapat terdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi.
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu:
1) memperbaiki competitive positioning. 
2) meningkatkan brand image.
3) meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran.
4) meningkatkan kepuasan mahasiswa.
5) meningkatkan pendapatan.
6) memperluas basis mahasiswa.
7)   meningkatkan kualitas pelayanan.
8) mengurangi biaya operasi.
9) mengembangkan produk dan layanan baru.
Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlombalomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.


BAB IV
Kesimpulan

Semua orang pasti membutuhkan teknologi. Bagi mahasiswa, teknologi dapat membantu dalam proses pembelajaran. Internet salah satunya. Internet amat berguna untuk pencarian tugas-tugas yang diberikan oleh Dosen. Dan juga dapat dijadikan sarana pencarian untuk beberapa mata kuliah yang ada.
            Sebagai contoh adalah website “Google” yang sering digunakan dalam pencarian tugas-tugas atau mata kuliah. Manfaat dari pembelajaran TI ini yaitu:
1.      Untuk presentasi tentang berbagai macam mata kuliah yang sedang diajarkan.
2.      Untuk mendemonstrasikan suatu mata kuliah.
Kelas Virtual yaitu kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan alat elektronik yang dapat membuat mahasiswa menjadi lebih mengerti mata kuliah.
Kita harus mengikuti pembelajaran TI ini karena pembelajaran TI ini akan mempermudah kita dalam menerima ilmu dari segala macam mata pelajaran apapun. Karena kita sekarang hidup di era global maka sebaiknya kita memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk memperdalam ilmu kita tentang segala macam mata pelajaran apapun.
Pembelajaran TI sebetulnya mudah untuk dijalankan di kampus maupun di luar kampus. Cara penyampaian pembelajaran TI ini yaitu dengan memenuhi beberapa syarat yang harus dipenuhi demi terwujudnya pemanfaatan TI dalam pembelajaran,diantaranya :
1.      Adanya akses teknologi internet untuk  Dosen maupun mahasiswa.
2.      Adanya materi yang bermutu bagi Dosen dan mahasiswa,
3.      Dosen harus harus produktif terhadap perkembangan TI.

PENGELOMPOKAN TEKNOLOGI INFORMASI


Awalnya pengelompokan komputer dilakukan berdasarkan besarnya memori yang digunakan sebagai penyimpanan data pada komputer.  Komputer yang memiliki memori berupa RAM (random access memory) atau ROM (read only memory) sebesar 512kb-1mb disebut komputer mini saat ini pengelompokan tersebut sudah tidak tepat lagi karena komputer berukuran kecil, seperti PDA (personal digital assistand)sudah banyak yang memiliki ram yang lebih besar dari 1mb (1mb =1.024 kb).  Oleh karena itu, pengelompokan komputer dilakukan berdasarkan kemampuan pengolahan data.  Komputer juga dapat digolongkan berdasarkan fisik, sistem operasi dan jenis data yang diperoleh. 
Berdasarkan kemampuan pengolahan data dan bentuk fisiknya, komputer dikelompokan menjadi beberapa bagian, mainframe, minicomputer dan microcomputer. 
A.   Mainframe: jenis komputer yang digunakan yang digunakan pada perusahaan-perusahaan bersekala besar untuk menangani pemrosesan data dengan volume yang sngat besar .
B.    Mini komputer: jenis komputer ini digunakan pada perusahaan bersekala menengah sebagai server. Tetapi saat ini mini komputer makin jarang digunakan karena fungsinya diganti oleh PC yang lebih canggih.
C.    Personal komputer atau komputer mini adalah komputer yang berukuran relatif kecil dan ditujukan untuk satu pemakai komputer ini. Komputer ini terdiri atas monitor, keyboard, mouse, CPU. Komputer jenis ini paling banyak digunakan, baik itu dirumah, dikantor, lembaga kursus dan sekolah.
D.   Komputer portable: komputer adalah komputer uang berukuran kecil dari pada PC sehingga mudah dibawa dan dipindahkan. Komputer ini ditujukan bagi pemakai yang sering berpergian, pengembangan terbaru memungkinkan komputer yang seukuran telapak tangan, misalnya desknote, notebook, subnotebook dan palmtop.

Berdasarkan Jenis data yang diolah komputer dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu analog, digital hybrid:
A.   Komputer analog digunakan untuk mengelola data kualitatif berdasarkan imput dari keadaan lingkungan yang nyata bekerja secara continue dan pararel. Contoh, komputer yang digunakan di rumah sakit untuk mengukur kelembapan dan suhu.
B.    Komputer digital digunakan untuk mengolah data kuantitatif, yaitu huruf, angka, kombinasi huruf dan angka . serta karakter-karakter khusus berdasarkan imput dari pulsa elektronik. Salah satunya adalah PC (personal komputer).
C.    Kompter hybrid merupakan kombinasi antara komputer analog dan dengan digital, contohnya faksimili.

Pengelompokan teknologi  informasi :
1.    Teknologi komunikasi          
a. Telepon
b. Radio
c. Wireless
d. Televisi
2.    Teknologi masukan               
a. Keyboard
b. Mouse
c. Barcade
d.Touch screen
3.    Teknologi keluarkan             
a.printer
 b. Monitor
4.    Teknologi software                               
a.office
b. Delphi
c. Visual basic
d. Bahasa C
5.    Teknologi penyimpanan
a.       Internal : RAM , ROM
b.      External: disket, flash disk ,CD & DVD, Hard disk
6.    Teknologi mesin pemproses
a.       Micro prosesor
b.      Prosesor
Klasifikasi sistem teknologi informasi menurut fungsinya
a.       EMBEDDED IT SYSTEM
b.      DEDICATED IT SYSTEM
c.       GENERAL PURPOSE IT SYSTEM

PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI ( TI )


BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi informasi dewasa ini menjadi hal yang sangat penting karena sudah banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan organisasi. Penerapan teknologi informasi pada tiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan yang berbeda karena penerapan TI pada suatu organisasi adalah untuk mendukung kepentingan usahanya. Adapun yang menjadi tujuan dari adanya teknologi informasi menurut Sutarman (2009: 17), “untuk memecahkan masalah, membuka kreativitas, dan meningkatkan efektivitas dan efesiensi dalam melakukan pekerjaan”.
Teknologi adalah hasil rekayasa manusia yang tidak terbatas dengan tujuan penyampaian informasi dari pengirim ke penerima. Di antara sekian banyak disiplin ilmu, boleh dikatakan bahwa bidang ilmu teknlogi informasi (TI) dan telekomunikasi merupakan salah satu bidang ilmu yang paling cepat berkembang. Hal ini karena bidang ilmu TI sebagai bidang  ilmu terapan dipacu oleh riset yang intensif.
Kemajuan teknlogi informasi (TI)  ternyata membawa dampak, baik positif maupun negatif. Tergantung bagaimana seseorang memakai teknologi tersebut. Dampak positif dari teknologi di ambil dari sebagian sisi adalah hadirnya komunikasi extra cepat bahkan sampai hitungan detik dan jangkauanya pun sampai seluruh dunia. Teknologi informasi tidak hanya dilihat dari sisi positif ada juga dampak negativ misalnya terjadi monopoli, persaingan bebas, dan sebagainya.


BAB II
ISI
Teknologi Informasi (TI) dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Kata teknologi bermakna pengembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, kata teknologi berdekatan artinya dengan istilah tata cara. Menurut Azmi, Yan (2009: 2), “informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang”. Untuk lebih jelasnya berikut ini beberapa defenisi mengenai teknologi informasi.
Menurut McKeown yang dikutip oleh Suyanto (2005: 3), “teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya”.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Williams dan saywer yang dikutip oleh Seesar (2010: 6), bahwa “teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau menyampaikan informasi”.
Sedangkan menurut Ishak (2008: 87), “teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya”.
Selain pendapat di atas, Information Technology Association of America (ITAA) yang dikutip oleh Sutarman (2009: 13) menyatakan bahwa, “teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen system informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer”.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa teknologi informasi adalah suatu kombinasi antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan ,memanipulasi data dengan mendalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Sedangkan Fungsi Teknologi Informasi menurut Sutarman (2009: 18) ada enam fungsi, yaitu :
1.      Menangkap (Capture)
2.      Mengolah (Processing)
Mengkompilasikan catatan rinci dari aktivitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic dan sebagainya. Mengolah/memproses data masukan yang diterima untuk menjadi informasi. pengolahan/pemrosesan data dapat berupa konversi (pengubahan data kebentuk lain), analisis (analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala bentuk data dan informasi.
a.   Data processing, memproses dan mengolah data menjadi suatu
informasi.
b.   Information processing, suatu aktivitas computer yang memproses
dan mengolah suatu tipe/bentuk dari informasi dan mengubahnya
menjadi tipe/bentuk yang lain dari informasi.
c.   Multimedia system, suatu system komputer yang dapat memproses
berbagai tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan (simultan).
3.   Menghasilkan (Generating)
Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna. Misalnya : laporan, tabel, grafik dan sebagainya.
4.   Menyimpan (Storage)
Merekam atau menyimpan dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnya disimpan ke harddisk, tape, disket, compact disc (CD) dan sebagainya.
5.   Mencari kembali (Retrieval)
Menelusuri, mendapatkankembali informasi atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan, misalnya mencari supplier yang sudah lunas dan sebagainya.
6.   Transmisi (Transmission)
Mengirimkan data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan computer. Misalnya mengirimkan data penjualan dari user A ke user lainnya dan sebagainya.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa teknologi informasi memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda bagi suatu perusahaan dan itu semua tergantung pada bidang usaha masing-masing perusahaan.
Komponen teknologi informasi merupakan sub sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Menurut Seesar (2010: 6) teknologi informasi terdiri dari 3 (tiga) komponen utama yang terdiri dari :
1. Perangkat keras (hardware)
Merupakan perangkat fisik yang membangun sebuah teknologi informasi. Contohnya : monitor, keyboard, mouse, printer, harddisk, memori, mikroprosesor, CD-ROM, kabel jaringan, antenna telekomunikasi, CPU, dan peralatan I/O.
2. Perangkat lunak (software)
Merupakan program yang dibuat untuk keprluan khusus yang tersusun atas program yang menentukan apa yang harus dilakukan oleh komputer. Perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.   Perangkat lunak sistem, merupakan perangkat lunak yang dibuat
khusus untuk dapat mengontrol semua perangkat keras, sehingga
semua perangkat keras teknologi informasi dapat bekerja dengan
kompak sebagai sebuah sistem yang utuh. Misalnya : Sistem
Operasi Window, Linux, Unix, OS/2, dan FreeBSD.
b.   Perangkat lunak bahasa pemrograman, merupakan perangkat lunak
yang dapat digunakan untuk membuat program aplikasi maupun
perangkat lunak sistem. Misalnya: Visual Basic, Delphi, Turbo C,
Fortran, Cobol, Turbo Assembler, dan Java.
c.   Perangkat lunak aplikasi, merupakan program jadi siap pakai yang
dibuat untuk keperluan khusus.
Misalnya untuk keperluan
multimedia : ada perangkat lunak Jet Audio, Windows Media
Player, Winamp, Real Player. Untuk keperluan aplikasi perkantoran: ada Microsoft Office dan Open Office yang terdiri atas beberapa program untuk berbagai keperluan seperti pengolahan kata, angka, data dan presentasi. 3. Manusia ( brainware ) Merupakan personel-personel yang terlibat langsung dalam pemakaian komputer, seperti Sistem Analis, Web Master, Web Disigner, Animator, Programmer, Operator, User dan lain-lain. Terdapat berbagai peran yang dapat dilakukan manusia dalam bagian sistem komputer, antara lain :
a.   Analis sistem, berperan melakukan analisis terhadap masalah yang
dihadapi, serta merancang solusi pemecahannya dalam bentuk
program komputer.
b.  Programmer, berperan menerjemahkan rancangan yang dibuat analis
kedalam bahasa pemrograman sehingga solusi dapat dijalankan
komputer.
c.   Operator berfungsi menjalankan komputer berdasarkan instruksi
yang diberikan.
d.  Teknisi, bertugas merakit atau memelihara perangkat keras
komputer, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa komponen teknologi informasi terdiri dari satu kesatuan yang saling ketergantungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain

REFERENSI 
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28821/4/Chapter%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28821/4/Chapter%20II.pdf
           http://missa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/15092/01+PTI.pdf